Rabu, 04 September 2013

hujan dan lampu jalan

disini aku sendiri berteman sepi
oh bukan, bukan berteman sepi
ada rintik hujan yang temaniku
alunan merdu nyanyian hujan ditemani temaram cahaya lampu
yah, lampu yang mulai redup
entahlah, aku merasa mereka begitu menggambarkan kita
ya, kita
aku yang mulai redup namun terus disirami oleh rintik hujan yang turun, sakit
dan kamu, hujan yang memberikan rasa sejuk serta nyaman namun juga memberi rasa sakit.
adil bukan? diberi rasa sejuk lalu disakiti
mungkin adil bagimu.
dinginmu begitu menusukku sampai kedalam
namun alunan rintikmu menarik hasratku untuk turut bermain bersama hujan.
apakah aku terlena? atau aku yang bodoh?
mengapa aku bemain dengan sakit
ya sakit, tapi begitu indah.
aku harus apa?
ini semua begitu indah  dan menyakitiku
haruskah aku melepas?
melepas satu dari sedikit hal indah dihidupku?
atau aku harus bertahan?
bertahan dengan rasa sakit yang menghujam semakin dalam.
entahlah, smpai saat ini belum ku temui  jawabannya.
mungkin aku hanya perlu bertahan sedikit lagi, hingga aku kebal akan sakitmu.
atau rasa ini yang hilang perlahan lalu memudar bersama aliran air hujan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar